Surakarta – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung Pura Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan. Sebab keraton memiliki nilai-nilai luhur yang harus dipertahankan dan disebarkan untuk kebaikan bersama.
- Pengangguran di Jawa Tengah Turun, Program Vokasi Gubernur Ahmad Luthfi Dapat Apresiasi BPKP
- Mengapa Rencana Penurunan PPN 8 Persen Ditunda? Ini Penjelasan Lengkap Purbaya Yudhi Sadewa
- Pakar Undip Dorong Penerapan Konsep Zero Delta Q, Solusi Komprehensif Atasi Banjir Semarang
- Pertemuan Purbaya dan Misbakhun: Sinergi Baru Pemerintah-Parlemen Redam Isu Konflik, Fokus Kebijakan Fiskal Pro-Rakyat
- Gus Rozin dan Kiai Ubaid Ajak Pesantren Kawal Dirjen Pesantren dan Teguhkan Nilai Asal
“Saya, dari pemerintah provinsi, tentu siap mendukung agar kemudian keraton menjadi satu pusat kebudayaan, seni, nilai-nilai tinggi, dan kemudian bisa disebarkan untuk kebaikan, kata Ganjar di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Sabtu (13/2/2022).
Hal itu selaras dengan yang disampaikan oleh Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dalam upacara jumenengan atau penobatan sebagai Kanjeng Gusti Pengeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunagoro X di Pendopo Agung Pura Mangkunegaran. Dalam pidatonya Bhre menyebutkan beberapa rencana ke depan termasuk merevitalisasi Pura Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan.
“Tadi pidato beliau bagus, membawa kultur. Saya kira penting kembali untuk semacam revitalisasi keraton sehingga keraton menjadi center of culture. Kemudian orang akan bisa berdatangan dengan keluhuran dan nilai-nilai yang mungkin bisa diberikan,” kata Ganjar.
Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dinobatkan sebagai Sampeyan Ingkang Jumeneng (SIJ) Kanjeng Gusti Adipati Ario (KGPAA) Mangkunagoro X setelah ayahnya, KGPAA Mangkunagoro IX, mangkat pada 13 Agustus 2021 lalu. Sosok yang kelahiran 1997 itu dinobatkan sebagai pemimpin Pura Mangkunegaran pada usia yang terbilang cukup muda.
Terkait usia tersebut menurut Ganjar Pranowo tidak menjadi masalah. Ganjar menjelaskan spirit dari Bhre Cakrahutomo sangat cocok, apalagi untuk mengembangkan keraton sebagai pusat kebudayaan.
“Usia tidak apa-apa, sudah dewasa. Tadi saya berbincang sebentar dengan beliau. Spirit beliau saya kira cocok untuk mengembangkan itu,” jelasnya.
Adapun upacara jumenengan itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Adipati Puro Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, serta Raja Keraton Kasunanan Surakarta SISKS Pakubuwono XIII dan Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Purbaya.





















