Semarang, Reaksi Nasional — Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menggelar tradisi “slup-slupan” rumah dinas di kawasan Semarang Tengah, Selasa (21/10/2025). Tradisi ini digelar sebagai bentuk doa bersama agar rumah dinas yang ditempatinya membawa keberkahan dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Kita ingin menjadikan rumah dinas ini sebagai rumah aspirasi santri dan rakyat,” ujar Sarif Abdillah kepada wartawan.
Rumah Dinas untuk Aktivitas Santri dan Masyarakat
Usai acara doa bersama, rumah dinas tersebut langsung dimanfaatkan sebagai lokasi pelatihan media santri yang digagas oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Tengah.
Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, fasilitas rumah dinasnya akan dibuka untuk berbagai kegiatan sosial, keagamaan, maupun pelatihan masyarakat.
“Nanti bisa digunakan oleh lembaga lain atau masyarakat. Teknisnya akan diatur lebih detail agar tidak bentrok antar kegiatan,” jelas pria yang akrab disapa Kakung ini.
Sarif menegaskan, sebagai pejabat publik, rumah dinas yang ditempatinya merupakan aset pemerintah yang harus memberikan manfaat nyata bagi warga.
“Yang pasti, kami ingin rumah dinas ini benar-benar bermanfaat untuk semua lapisan masyarakat,” tegasnya.
Dihadiri Tokoh NU dan Anggota DPRD
Tradisi slup-slupan diawali dengan pembacaan manaqiban dan dilanjutkan doa bersama.
Acara ini turut dihadiri oleh rekan sesama anggota DPRD Jawa Tengah serta sejumlah pimpinan lembaga dan badan otonom PWNU Jawa Tengah.
Kakung berharap, ke depan rumah dinas tersebut menjadi ruang aspirasi dan pemberdayaan santri, aktivis muda, serta warga Kota Semarang.
“Rumah dinas ini milik pemerintah, jadi silakan dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan pelatihan dan pemberdayaan. Semoga membawa keberkahan,” pungkasnya.