Vinkmag ad

Sarif Abdillah Desak Penguatan Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional

Sarif Abdillah Desak Penguatan Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional
Vinkmag ad

SEMARANG – Wakil Ketua , Sarif Abdillah, menyoroti persoalan sampah di pasar tradisional yang dinilai semakin mengganggu aktivitas masyarakat. Ia menegaskan bahwa sistem di pasar tradisional harus diperkuat secara serius untuk mencegah penumpukan yang berpotensi menimbulkan dampak kesehatan maupun lingkungan.

Sarif menyampaikan bahwa sebagian besar pasar tradisional di Jawa Tengah masih menghadapi persoalan tumpukan sampah yang belum tertangani dengan baik. Kondisi tersebut menimbulkan bau tidak sedap, memicu munculnya penyakit dan serangga, serta mengurangi kenyamanan pedagang dan pembeli. Selain merusak estetika, persoalan ini juga berdampak pada pendapatan pedagang.

Menurut Sarif, permasalahan menjadi lebih parah ketika fasilitas pengelolaan sampah tidak memadai, armada pengangkut terbatas, dan kesadaran kebersihan para pedagang maupun pembeli masih rendah. Ia menegaskan bahwa pasar tradisional merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di wilayah perkotaan sehingga pengelolaannya perlu perhatian ekstra dari berbagai pihak.

Sebagai contoh, Sarif menyinggung kondisi Pasar Sumpiuh di Kabupaten Banyumas yang belakangan dikeluhkan warga karena sampah menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap akibat terkendalanya armada pengangkut. Ia menilai kasus serupa juga terjadi di sejumlah pasar lain di Jawa Tengah.

Ia menekankan bahwa memperkuat sistem pengelolaan sampah pasar tradisional merupakan langkah penting untuk mengurangi penumpukan sampah. Setiap hari, pasar tradisional menghasilkan puluhan hingga ratusan ton sampah beragam jenis. Namun, banyak di antaranya yang tidak terkelola dengan baik dan hanya menumpuk di tempat pembuangan sementara maupun tempat pembuangan akhir.

Sarif menambahkan, di sejumlah pasar, sampah bahkan dibiarkan bertumpuk berhari-hari sebelum akhirnya diangkut. Kondisi ini membuat pasar tradisional memiliki kontribusi besar terhadap penumpukan sampah tahunan.

Ia mengingatkan bahwa penyelesaian persoalan sampah tidak cukup hanya dengan imbauan atau gerakan seremonial. Dibutuhkan upaya menyeluruh, terukur, serta melibatkan sinergi seluruh elemen masyarakat, mulai dari tangga, komunitas, pelaku usaha, hingga pemerintah daerah.

Sarif menegaskan bahwa pendekatan dari hulu harus diperkuat, termasuk melalui pembenahan fasilitas pasar, optimalisasi armada, peningkatan kesadaran pedagang dan pengunjung, serta penyediaan sistem pemilahan dan pengolahan sampah yang lebih efektif. Upaya masif tersebut, menurutnya, menjadi kunci mencegah tumpukan sampah yang terus berulang di pasar tradisional.

Read Previous

Kapan Waktu Terbaik Mulai Ikut Bimbel STAN? 6 Alasan Mulai dari Sekarang!