Kisah di Balik Persahabatan Djamari Chaniago dengan Prabowo Subianto, Menko Polkam: “Dia Panggil Saya ‘Bang’”

Djamari Chaniago

Jakarta, Rekasinasional.com — Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Letjen TNI (Purn) resmi dilantik oleh Presiden Subianto pada Rabu (17/9/2025) di Istana Negara, Jakarta. Di balik pelantikan itu, tersimpan kisah persahabatan yang mengharukan antara Djamari dan Prabowo yang sudah berlangsung sejak mereka masih aktif menjadi perwira TNI.

Djamari Chaniago mengungkap bahwa Prabowo selalu memanggilnya “Bang” sebagai tanda penghormatan. “Dia (Prabowo) saat kami sama-sama menjabat Komandan Batalyon di 1 Brigade 17 Lintas Udara, selalu menanyakan kondisi batalyon saya. Bahkan meskipun bukan satuan dia, beliau tetap membantu,” ujar Djamari mengenang sikap kepedulian Prabowo.

Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang rela berkorban untuk bangsa tanpa pamrih. Djamari dalam sebuah video viral menyatakan, “Beliau adalah orang yang mau berkorban untuk kepentingan bangsa dengan tidak punya keinginan lain.” Persahabatan kedua tokoh militer ini didasari kerja sama dan pengabdian bersama di satuan tempur TNI Kostrad.

Selain menjabat Menko Polkam, Djamari juga dianugerahi pangkat Jenderal Kehormatan oleh Presiden Prabowo sebagai penghargaan atas pengabdiannya di militer. Djamari lahir tahun 1949 dan merupakan alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik (Akabri) 1971. Ia pernah menjabat Panglima Kostrad, Wakil Kepala Staf TNI AD, dan Kepala Staf Umum TNI.

Sementara itu, hubungan keduanya juga pernah diuji ketika Djamari menjadi Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan pemecatan Prabowo dari militer pada 1998 terkait kasus operasi penculikan aktivis. Namun, waktu dan perjalanan politik mempertemukan mereka kembali dengan hubungan harmonis penuh saling menghormati.

Pelantikan Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam oleh Prabowo menandai babak baru kerja sama antara dua tokoh besar militer Indonesia ini dalam pemerintahan, yang diharapkan dapat membawa stabilitas dan keamanan nasional lebih kuat ke depan.