Vinkmag ad

Bos ChatGPT Akui AI Bisa Picu PHK, Ini Daftar Pekerjaan yang Rentan Digantikan

CEO OpenAI, Sam Altman kini mengakui bahwa kecerdasan buatan (AI) bisa menjadi salah satu penyebab manusia di-PHK
Vinkmag ad

CEO , Sam Altman, akhirnya angkat suara mengenai dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap dunia kerja. Dalam wawancara di acara The Tucker Carlson Show, ia mengakui bahwa AI berpotensi memicu gelombang PHK besar-besaran di berbagai sektor.
Altman, sosok di balik kesuksesan ChatGPT, bahkan mengaku sering kesulitan tidur karena memikirkan dampak teknologi buatannya terhadap jutaan pekerja di seluruh dunia.

Kekhawatiran CEO OpenAI

Menurut Altman, yang membuatnya resah bukan hanya soal individu kehilangan pekerjaan, tapi juga keputusan kecil AI yang bisa berdampak langsung pada kehidupan banyak orang. Ia menekankan, tanggung jawab etika dan moral dalam menghadirkan AI kini semakin berat.


Pekerjaan yang Paling Rentan Digantikan AI

1. Layanan Pelanggan (Customer Service)

Altman menyebut bahwa pekerjaan di sektor layanan pelanggan adalah yang paling mudah diotomatisasi. AI kini sudah bisa menggantikan percakapan telepon maupun chat yang biasanya dikerjakan manusia.

2. Programmer dan Developer

Selain customer service, pekerjaan di bidang IT juga rentan. Beberapa model AI canggih sudah mampu menulis, mengoreksi, bahkan mengoptimalkan kode dengan tingkat akurasi tinggi.

3. Pekerjaan IT Pendukung

Beberapa pekerjaan teknis di sektor IT yang bersifat repetitif juga dinilai berisiko digantikan AI dalam waktu dekat.


Dampak Nyata: Kasus Perusahaan yang Sudah PHK karena AI

Salesforce dan PHK 4.000 Karyawan

Kekhawatiran Altman bukan tanpa dasar. Perusahaan besar seperti Salesforce sudah mengambil langkah ekstrem dengan memangkas sekitar 4.000 karyawan di divisi customer support untuk digantikan .

Paradigma Baru: Tim Digital vs Tim Manusia

CEO Salesforce, Marc Benioff, bahkan menilai pemimpin masa depan tidak hanya mengelola tim manusia, tapi juga tim digital yang berisi agen-agen AI.


Apakah Semua Pekerjaan Terancam?

Profesi yang Butuh Empati dan Interaksi Manusia

Altman menegaskan, tidak semua profesi akan hilang. Pekerjaan yang mengandalkan empati, sentuhan manusia, dan interaksi emosional seperti perawat atau tenaga kesehatan relatif lebih aman.

Pekerjaan Kreatif dan Human Touch

Selain itu, profesi yang membutuhkan kreativitas, intuisi, dan keunikan manusia juga masih sulit digantikan sepenuhnya oleh AI.


AI dan Percepatan Transformasi Dunia Kerja

Perubahan yang Seharusnya 75 Tahun, Kini Hanya Hitungan Dekade

Menurut studi yang dipelajari Altman, setidaknya ada 50 pekerjaan yang akan berubah signifikan dalam kurun 75 tahun. Namun, dengan kehadiran AI, perubahan itu kini dipercepat drastis.

Minimnya Waktu Adaptasi bagi Pekerja

Artinya, pekerja memiliki lebih sedikit waktu untuk beradaptasi dan meningkatkan keterampilan agar tetap relevan.


Tanggung Jawab Etika di Era AI

Kekhawatiran Moral Sam Altman

Altman mengaku resah dengan tanggung jawab moral yang ia emban. Baginya, konsekuensi sosial dari AI sama pentingnya dengan kemajuan teknologinya.

Risiko Sosial dan Ekonomi yang Mengiringi

Jika tidak diantisipasi, AI berpotensi memperlebar kesenjangan sosial dan menimbulkan masalah ekonomi baru akibat gelombang PHK.


Kesimpulan: Masa Depan Pekerjaan di Tengah AI

Pengakuan Sam Altman menjadi alarm keras bahwa revolusi AI tidak hanya membawa , tetapi juga risiko besar bagi dunia kerja.
Pekerjaan yang bersifat rutin dan mudah diotomatisasi paling rentan digantikan, sementara profesi dengan empati dan kreativitas manusia lebih aman.
Di tengah era perubahan cepat ini, adaptasi, peningkatan keterampilan, dan regulasi yang adil akan menjadi kunci agar manusia bisa berjalan berdampingan dengan AI.

Read Previous

Tarif Listrik Indonesia Oktober-Desember 2025 Dipastikan Tidak Naik

Read Next

Babak Baru Ekonomi RI: Purbaya Yudhi Sadewa Rombak APBN 2026, Targetkan Pertumbuhan 8% dengan Jurus “Dua Mesin Ekonomi”