- RPTRA Amir Hamzah Jadi Pelayanan Jemput Bola
- UP PTSP Kebun Jeruk dan Taman Sari Gelar Goes To Mall dan Keliling Kampung
- Pemprov Jabar Wacanakan Pindahkan Kantor ke Tegalluar
- Agama Harus Berperan Menjaga Stabilitas Politik dan Keamanan Jelang Pemilu 2019
- Menkumham Kunjungi Layanan Mobil Paspor Keliling di Kantor Wali Kota Jakbar
- JPO Pondok Jagung Tangsel Dikeluhkan Warga
- Dinas PUPR Siap Bangun Infrastruktur Kabupaten Bekasi
- Tabrak Lari di Desa Cangkoak, Seorang Pelajar Tewas
- 5 Saksi Diperiksa Propam Polda Banten Terkait Kasus OTT Pungli Tahanan
- Pindah Dapil, Drajat Pamitan Saat Reses ke Konstituennya
Warga Ciamis dan Banjar Mengeluh Harga Beras Naik
Berita Populer
- Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Isu Pembegalan yang Beredar di Akun WA
- Siswa SMAN 2 Kota Bekasi Terbanyak Lolos SNMPTN
- BPN Kota Bekasi: Biaya PRONA Hanya Rp150 Ribu
- Ahli Hukum Pidana: Laporan Delik Murni tak Bisa Dicabut
- Hasil UN SMP, Hanya 1 Sekolah Negeri Masuk 10 Besar
Baca Juga
REAKSI CIAMIS - Harga beras yang terus melejit membuat warga berpenghasilan pas-pasan menjerit, salah satunya diungkapkan warga Ciamis yang berpofesi penarik becak ."Miris tenan, gelem jadi opo iki negeri,ko harga beras manjat terus," gerutu Mas Pardi dalam versi bahasa jawa kepada Renas, Senin (15/1/18). Artinya kurang lebih "mau jadi apa negeri ini,harga beras naik terus.”
Pardi mengaku cukup sulit menghadapi kehidupan saat ini karena pendapatannya sangat pas- pasan dan kini bebannya lebih berat lagi setelah mulai akhir tahun 2017 harga bahan pokok itu naik.
“Minggu lalu masih Rp12 ribu tapi hari ini, (Senin) naik lagi menjadi Rp14ribu per kilogram,"ujar lelaki 60 tahun itu".
Senada dengan Pardi, dirasakan juga oleh Mbok Tatik warga Banjarsari. Ia mengaku sedih dengan terjadinya lonjakan harga beras yang terjadi saat ini. Bahkan diakuinya, sejak harga beras mengalami kenaikan, dirinya jadi mengurangi pembelian, dari 2kg jadi 1,5kg sehari.
“Karena harga kebutuhan pokok terus naik, saya harus bisa mengatur kebutuhan hidup, mau tidak mau makanpun harus tidak sampai kenyang, sehari menanak nasi cukup satu kali sehari, sisa nasinya di nanak kembali untuk sarapan besok pagi, " ucapnya dengan nada sedih.
Sementara itu, Mista, seorang pedagang beras di Pasar Banjarsari mengatakan, kenaikan harga beras di Banjarsari terjadi sejak akhir tahun 2017 lalu.
"Tapi penyebabnya saya juga tidak tau,ko tiba-tiba naik aja gitu mas," tegasnya.
Masih di lokasi pasar tersebut, Renas berusaha mengunjungi beberapa pedagang bahan pokok yang lainnya, seperti, daging ayam,sapi, telur ayam. Ternayata ikut naik sekitar 7 persen, sementara harga yang masih stabil hanya di jenis sayur mayur.( Hel )
