- Kepala Balai Latihan Kerja Komunitas Harus Miliki Inovasi dan Kreativitas Pengembangan Pelatihan
- Vaksinasi Rabies Libatkan RT/RW
- Pemerintah Perkuat Pelindungan PMI Sektor Perkebunan Kelapa Sawit di Malaysia
- Hadapi Bonus Demografi, Kemnaker Perluas Pelatihan Vokasi melalui BLK Komunitas
- Bamus Gelar Raker Penjadwalan Kegiatan DPRD Jabar
- Walikota FC Tekuk Tim Polsek Cengkareng Tambora 2-1 dan Juara Forkopimko Cup 2022 Jakbar
- Gubernur Ridwan Kamil Kukuhkan Paskibraka Jabar 2022
- Tim Polsek Cengkareng Tambora Maju ke Final Forkopimko Cup 2022 Usai Tekuk Kembang Jeruk 2-1
- Gerakan Nasional 10 Juta Bendera Merah Putih Warnai CFD Kota Bekasi
- Mewakili Jabar, Atlet PASI Kab Bekasi Moncer di Kejurnas Atletik 2022
Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan Diyakini Mampu Kurangi Pengangguran
Berita Populer
- FORUM STAF BAWASLU DKI JAKARTA Sampaikan Nota Keberatan
- Pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Tegal Gubug Lor Diduga Bermasalah
- KOMPI Tuding Retribusi Tera Terindikasi Alami Bocor
- Dugaan Gas Beracun, Pemkab Taput Lakukan Sidak
- Bupati Taput Hadiri Acara Sosialisasi dan Pendataan Awal Kegiatan Inventarisasi dan Verifikasi Pengu
Baca Juga
Oleh : Friendly
REAKSI TANGERANG - Perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan tahun 2022 diyakini akan mampu mengurangi pengangguran dan menciptakan alternatif peluang untuk masyarakat ekonomi kecil dan menengah yang menjadi bagian paling besar dalam struktur ekonomi bangsa.
"Kami berupaya mengurangi pengangguran dan menciptakan peluang ekonomi untuk masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah mengimplementasikan transformasi perluasan kesempatan kerja melalui kegiatan perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan," kata Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono saat menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan Tahun 2022, di Tangerang, Selasa (2/8/2022).
Ia mengatakan, kegiatan perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan yang telah dimulai sejak 2021 sudah dilakukan penyusunan grand design dan pilot project-nya di 5 lokasi. Dalam hal pelaksanaan tersebut, Kemnaker berkolaborasi dengan IPB University. Pada tahun 2021 pilot project telah diujicobal di 5 kawasan, yaitu Kawasan Perhutanan Sosial Teluk Jambe di Kabupaten Karawang, Kawasan Agrowisata Lido di Kabupaten Sukabumi, Kawasan Agroforestry Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Batang dan Banjarnegara, Kawasan Agromaritim Teluk Weda diKabupaten Halmahera Tengah, dan Kawasan Agroeduwisata Lembah Mbencirang di Kabupaten Mojokerto.
"Kelima kawasan tersebut memiliki karakteristik dan kekhasan masing-masing dari pentagonal asetnya, dan juga memiliki kemampuan berintegrasi dengan potensi dan rencana pengembangan masing-masing kawasan. Ini diharapkan menjadi tolak ukur dan model pengembangan perluasan kesempatan kerja pada rentang tiga tahun mendatang hingga tahun 2024," katanya.
Pada 2022 ini, kata Suhartono, sebanyak 15 kawasan telah dipilih berdasarkan kriteria yang tertera dalam Kepmen Nomor 38 Tahun 2022 yaitu Kawasan Wisata Super Prioritas, Daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), Kawasan Perkotaan, dan Kawasan Berbasis Potensi Unggulan Daerah; Berbasis Afirmasi (Provinsi Papua & Papua Barat, Daerah Kantong Pekerja Migran Indonesia, Daerah dengan Tingkat Pengangguran Tinggi dan Kemiskinan Ekstrim, dan Daerah Rawan Bencana).
"Daerah-daerah yang terpilih merupakan representasi dari kriteria tersebut dan dinyatakan memenuhi kualifikasi oleh tim identifikasi yang terdiri dari unsur Kemenaker dan IPB University," ucapnya.
Meski demikian, katanya, untuk menjalankan agenda besar tersebut diperlukan kerja sama multipihak yaitu pemerintah, akademisi, dunia bisnis dan industri serta masyarakat pada umumnya. Diperlukan sinergitas dalam implementasinya, konektivitas dan daya dukung yang mampu memaksimalkan potensi kawasan menjadi kunci akselerasi dan keberhasilan kegiatan ini.
"Kolaborasi dan kontribusi seluruh stakeholder, bahkan sinergitas lintas Kementerian/Lembaga serta organisasi masyarakat, sektor swasta dan lembaga keuangan, serta civitas akademika yang dilakukan dengan baik dari level nasional hingga level kawasan dan pedesaan menjadi pendorong keberhasilan implementasi perluasan kesempatan kerja dengan model ini," tandasnya. (R2)
