- Masyarakat Diingatkan Siaga dan Waspada Bencana
- Wawali Yana Mulyana Sosialisasikan "BANDUNG"
- Politisi Gerindra Daddy Saat Reses Banyak Terima Aspirasi Masyarakat
- Izin Bangunan Ruko 2 Lantai Tapi Dibangun Lebih, Salahkan Siapa?
- Legislator Dorong Pemprov Jabar Bangun Sekolah SMA dan SMK di Tiap Kecamatan
- 50 Pelayan Publik di Kecamatan Sukatani Ikuti Suntik Vaksin Covid-19
- Bupati Cirebon Bersama Baznas Resmikan Rutilahu di Desa Lungbenda
- Menpora akan Hadir Langsung di Laga Uji Coba Timnas U23
- Polres Metro Bekasi Mulai Berlakukan Tilang Elektronik Pertengahan Maret 2021
- Ny. Satika Nikson Nababan: UMKM itu Seperti Nyawa Saya
Inovasi Omaba Bawa Kota Bandung Masuk 15 Besar Guangzhou International Award
Berita Populer
- BPN Kota Bekasi: Biaya PRONA Hanya Rp150 Ribu
- Diskominfo Gelar Forum Menuju Kabupaten Bogor Berbasis TI
- Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Isu Pembegalan yang Beredar di Akun WA
- FORUM STAF BAWASLU DKI JAKARTA Sampaikan Nota Keberatan
- Pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Tegal Gubug Lor Diduga Bermasalah
Baca Juga
- Nusron Wahid: Penganiayaan Pemuka Agama Terorganisir dan Sistematis0
- KETUA DPR: Pemda Harus Realisasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen0
- Dugaan Penyelewengan Dana Pembangunan Jam Taman Stadion Wibawa Mukti Mandek0
- Pemkot Bekasi Resmikan Mal Pelayanan Publik di Pasar Proyek0
- KPUD Tetapkan Balonbup dan Balonwabup Purwakarta 20180
Oleh Ferry Ardiansyah
REAKSI BANDUNG - Inovasi Ojek Makanan Balita (Omaba) untuk menangani masalah gizi buruk berhasil menghantarkan Kota Bandung menduduki 15 besar dalam ajang penghargaan internasional bergengsi yaitu Guangzhou International Award.
Tak hanya itu, Kota Bandung merupakan satu-satunya kota di Asia Tenggara yang masuk dalam 15 besar pada lomba di tingkat internasional.
"Mang Oded bersyukur, inovasi ini mendapat respon positif dari dunia," tutur Wali Kota Bandung, Oded M Danial, di Pendopo Kota Bandung, Selasa 23 Februari 2021.
Penghargaan tersebut, menurutnya, harus menjadi sebuah ajang untuk berevaluasi diri. Untuk mengetahui, sejauh mana inovasi tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Ketika mendapat penghargaan dan penilaian dari dunia. Ini dapat dijadikan sebagai modal untuk lebih semangat terutama dalam hal mengimplementasikan inovasi tersebut agar dampaknya dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat," tuturnya.
Untuk itu dirinya berharap, inovasi Omaba bisa diimplementasikan diseluruh kecamatan di Kota Bandung.
Di tempat sama, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep S Gufron mengatakan, pada ajang kali ini Kota Bandung telah mengikutsertakan dua proposal, yaitu TOSS (Kolaborasi dari tiga inovasi Kampung Tohaga Lodaya, Sabandung, RW Si Cetar) dan Omaba.
"Perjuangan belum selesai, dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki untuk kita masuk ke 5 besar. Mudah-mudahan dengan waktu yang terbatas kita bisa memberikan yang terbaik," tuturnya.
Menurut Gufron, meski inovasi Omaba baru diimplementasikan di Kecamatan Bandung Wetan dan Kecamatan Sukajadi, namun bukan berarti kecamatan lainnya tidak memberikan makanan tambahan gizi untuk Balita.
"Bukan berarti sisa kecamatan tidak memberi tambahan makanan terhadap bayi, mereka hanya saja tidak menggunakan inovasi ini," terangnya.
"Tapi semua kecamatan sudah berjalan, seperti Bandung Tangginas, yang jelas penanganan gizi buruk dari semua aspek sudah diterapkan oleh seluruh kecamatan," imbuhnya (R1)
