- PJLP Baju Kuning Sudis Bina Marga Jakbar Lakukan Pelebaran Jalan Daan Mogot
- Polres Humbahas Ikuti Upacara Pensucian Pataka Polda Sumut
- DLHK Kab Bekasi Dorong Ada Perbup Pengelolaan Sampah Berbasis Kemitraan
- Gerobak Baca dan Klik Terbukti Tingkatkan Minat Baca Warga Kota Bandung
- Dukcapil DKI Jakarta Gelar Layanan Adminduk Jemput Bola dan Door To Door
- Wamenaker Saksikan MoU Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Jepang
- Kini Kemnaker Miliki Aplikasi Digital Kepegawaian
- Komisi V Sebut Dinas Sudah Bekerja dengan Baik, Hasil Pembahasan P2APBD TA 2021
- Industri Perbankan Harus Siap Hadapi Era Digitalisasi
- Disdukcapil Kabupaten Bekasi Berikan Pelayanan Cepat Kepada Masyarakat
Dinas Pertanian Kab Bekasi Terjunkan Satgas Antisipasi PMK
Berita Populer
- FORUM STAF BAWASLU DKI JAKARTA Sampaikan Nota Keberatan
- Pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Tegal Gubug Lor Diduga Bermasalah
- KOMPI Tuding Retribusi Tera Terindikasi Alami Bocor
- Dugaan Gas Beracun, Pemkab Taput Lakukan Sidak
- Bupati Taput Hadiri Acara Sosialisasi dan Pendataan Awal Kegiatan Inventarisasi dan Verifikasi Pengu
Baca Juga
REAKSI CIKARANG – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi terus mengantisipasi agar hewan ternak kambing dan sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak masuk ke Kabupaten Bekasi.
Dinas Pertanian juga telah membentuk tim atau satgas agar penjualan hewan ternak untuk kebutuhan Idul Adha 1443 H terbebas dari PMK.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, drh. Dwiyan Wahyudiharto mengatakan, pihaknya telah membentuk satuan tugas (Satgas) antisipasi masuknya PMK ke Kabupaten Bekasi.
“Kami telah membentuk tim satgas ditingkat dinas untuk mengantisipasi masuknya ternak yang terkena wabah PMK itu,” ujar drh. Dwiyan Wahyudiharto saat di ruangannya,Selasa (24/5/22).
Jumlah satgas yang diterjunkan ke lapangan sebanyak 30 orang yang berasal dari bidang kesehatan hewan dan peternakan. Mereka juga akan dibantu penyuluh dan melibatkan dari luar seperti Perhimpuna Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
“Jadi akan dilakukan pemeriksaan langsung di lokasi pedagang hewan kurban, termasuk kita libatkan balai karantina hewan di Setu, jadi kita harus bergandeng bersama antisipasi wabah PMK agar tidak masuk ke Kabupaten Bekasi,” tambahnya.
Bahkan, pihaknya juga telah mensosialisasikan kepada peternak agar tidak memasukkan hewan ternak dari daerah wabah. Di antara daerah yang telah dinyatakan wabah PMK yaitu Jawa Timur termasuk Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.
“Jadi tidak boleh masuk dan mengeluarkan hewan ternak dari daerah wabah itu, seandainya mau dimasukkan ya harus ada surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal. Jadi tim kita akan terus bergerak dan memonitoring terutama hewan kurban,” tegasnya.
Dwiyan juga mengakui jika Kabupaten Bekasi bukanlah daerah penghasil ternak untuk memenuhi konsumi kebutuhan daging ternak, khususnya untuk Idul Adha. Tetapi Kabupaten Bekasi menjadi tujuan pasar daerah luar yang memasarkan ternaknya untuk memenuhi kebutuhan hari besar umat Islam itu.
Selain itu, Dinas Pertanian juga bekerjasama dengan balai veteriner Subang untuk uji lab atau sample jika ada laporan warga terkait wabah PMK. Meski begitu, Dinas Peternakan memastikan sejauh ini belum ada laporan hewan ternak terindikasi wabah PMK di Kabupaten Bekasi.
“Jadi belum ada terkonfirmasi positif PMK dari Lab itu belum ada,” tandasnya. (tim)
