- Masyarakat Diingatkan Siaga dan Waspada Bencana
- Wawali Yana Mulyana Sosialisasikan "BANDUNG"
- Politisi Gerindra Daddy Saat Reses Banyak Terima Aspirasi Masyarakat
- Izin Bangunan Ruko 2 Lantai Tapi Dibangun Lebih, Salahkan Siapa?
- Legislator Dorong Pemprov Jabar Bangun Sekolah SMA dan SMK di Tiap Kecamatan
- 50 Pelayan Publik di Kecamatan Sukatani Ikuti Suntik Vaksin Covid-19
- Bupati Cirebon Bersama Baznas Resmikan Rutilahu di Desa Lungbenda
- Menpora akan Hadir Langsung di Laga Uji Coba Timnas U23
- Polres Metro Bekasi Mulai Berlakukan Tilang Elektronik Pertengahan Maret 2021
- Ny. Satika Nikson Nababan: UMKM itu Seperti Nyawa Saya
Bupati Bekasi : 8.000 Warga Terdampak Banjir di Pebayuran Sudah Dievakuasi
Berita Populer
- BPN Kota Bekasi: Biaya PRONA Hanya Rp150 Ribu
- Diskominfo Gelar Forum Menuju Kabupaten Bogor Berbasis TI
- Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Isu Pembegalan yang Beredar di Akun WA
- FORUM STAF BAWASLU DKI JAKARTA Sampaikan Nota Keberatan
- Pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Tegal Gubug Lor Diduga Bermasalah
Baca Juga
- Nusron Wahid: Penganiayaan Pemuka Agama Terorganisir dan Sistematis0
- KETUA DPR: Pemda Harus Realisasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen0
- Dugaan Penyelewengan Dana Pembangunan Jam Taman Stadion Wibawa Mukti Mandek0
- Pemkot Bekasi Resmikan Mal Pelayanan Publik di Pasar Proyek0
- KPUD Tetapkan Balonbup dan Balonwabup Purwakarta 20180
REAKSI CIKARANG - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Citarum di Kp. Babakan Banten, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi meluas dari empat desa menjadi sembilan desa.
"Hari kemarin pertama tanggul jebol itu ada empat desa yang terendam. Dan hari kedua ini meluas menjadi sembilan desa," kata Bupati Eka, saat berada di salah satu posko pengungsian di Pebayuran, Senin (22/02/21).
Eka mengatakan, sembilan desa yang terkena banjir tersebut yakni Desa Sumberurip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karangpatri, Desa Bantarsari, Desa Karanghaur, Desa Sumbersari dan Desa Bantar Jaya.
"Dari 9 desa itu ada hampir 10 ribu jiwa yang terdampak banjir. Sejak kemarin sudah 8.000 lebih yang kita evakuasi. Tersisa sekitar 1.500 jiwa yang hari ini kita upayakan untuk dievakuasi," kata Eka.
Bupati menyebutkan, sisa warga yang belum dievakuasi di lokasi banjir kebanyakan laki-laki, sedangkan untuk perempuan dan anak-anak sudah dievakuasi di tempat yang lebih aman.
"Rata-rata yang tidak bersedia dievakuasi itu mereka yang beralasan menjaga rumah atau harta bendanya," kata Eka.
Eka mengatakan, untuk bantuan makanan bagi warga yang belum dievakuasi sejauh ini terus berjalan melalui BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.
"Alhamdulillah berkat bantuan TNI/Polri dan para relawan, penyaluran bantuan lebih lancar dengan menggunakan mobil besar dan menggunakan perahu karet," ujarnya.
Untuk keperluan warga yang terdampak banjir, pihaknya juga telah mendirikan 9 dapur umum di berbagai lokasi pengungsian.
"Prioritas sekarang bagaimana menyelamatkan warga dari bencana ini, dengan evakuasi dan mencukupi kebutuhan pokoknya. Untuk perbaikan tanggul kita menunggu air surut dan akan kita upayakan membuat tanggul secara permanen yang lebih kuat," ujarnya. (ril/R1)
