- Masyarakat Diingatkan Siaga dan Waspada Bencana
- Wawali Yana Mulyana Sosialisasikan "BANDUNG"
- Politisi Gerindra Daddy Saat Reses Banyak Terima Aspirasi Masyarakat
- Izin Bangunan Ruko 2 Lantai Tapi Dibangun Lebih, Salahkan Siapa?
- Legislator Dorong Pemprov Jabar Bangun Sekolah SMA dan SMK di Tiap Kecamatan
- 50 Pelayan Publik di Kecamatan Sukatani Ikuti Suntik Vaksin Covid-19
- Bupati Cirebon Bersama Baznas Resmikan Rutilahu di Desa Lungbenda
- Menpora akan Hadir Langsung di Laga Uji Coba Timnas U23
- Polres Metro Bekasi Mulai Berlakukan Tilang Elektronik Pertengahan Maret 2021
- Ny. Satika Nikson Nababan: UMKM itu Seperti Nyawa Saya
BBPLK Bekasi Kembangkan Desain Program Pelatihan Kerja Sesuai Kebutuhan Industri
Berita Populer
- BPN Kota Bekasi: Biaya PRONA Hanya Rp150 Ribu
- Diskominfo Gelar Forum Menuju Kabupaten Bogor Berbasis TI
- Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Isu Pembegalan yang Beredar di Akun WA
- FORUM STAF BAWASLU DKI JAKARTA Sampaikan Nota Keberatan
- Pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Tegal Gubug Lor Diduga Bermasalah
Baca Juga
Oleh Friendly Sianpiar
REAKSI JAKARTA – Desain dan pembangunan pengembangan program pelatihan kerja di setiap Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) akan selalu merujuk pada pertumbuhan perkembangan industri di setiap daerah. Desain pengembangan program pelatihan itu sengaja dibuat untuk menciptakan standar skill pesertanya dalam memenuhi kebutuhan industri.
Untuk itu, setiap BBPLK dituntut memiliki kreatifitas dan inovasi dalam pengembangan program pelatihan kerja. Salah satu BBPLK milik Kemnaker yang tengah mengembangkan program pelatihan itu adalah BBPLK Bekasi.
“Saat ini kami mendesain kurikulum dan program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Desain kurikulum program pelatihan itu misalnya terkait dengan program teknisi elektronika yang disesuaikan dengan industri 4.0. Kemudian untuk bidang informasi teknologi, kami mendesain program pelatihan yang disesuakan dengan perkembangan teknologi,” kata Kepala BBPLK Bekasi Herman kepada Renas di kantornya, Kamis (18.2).
Kedua jurusan itu, kata Herman merupakan program pelatihan unggulan di BBPLK Bekasi. Animo peserta pelatihan yang mengikuti kedua jurusan itu sangat tinggi karena mudah terserap bekerja.
BBPLK Bekasi yang berdiri di atas lahan 10 Ha dan berada di pusat Kota Bekasi memiliki lima kejuruan, yakni Elektronika, Teknology Informasi Komunikasi (TIK), Tehnik Pendingin (refrigerasi), Pariwisata dan Las (Welding). Dengan lima kejuruan itu, ia menargetkan untuk melatih 2.080 peserta dengan 130 paket pelatihan pada 2021.
Seluruh biaya pendaftaran dan pelatihan itu gratis. Bahkan biaya transport para peserta boarding (berasal dari luar Provinsi Jawa Barat) ditanggung negara, termasuk biaya makan selama di asrama, pakaian kerja, asuransi, sertifikat pelatihan dari BBPLK Bekasi dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Lamanya pelatihan itu tergantung pada programnya. Namun kata Herman, rata rata lamanya pelatihan itu adalah 180 jam. Tetapi ada juga pelatihan selama 240 jam, 320 jam dan 1.200 jam.
“Untuk menciptakan tenaga kerja ahli yang kompeten, kami menerapkan pelatihan lima sampai enam bulan. Kemudian mengikutsertakannya untuk magang di industry selama tiga bulan,” kata Herman
Kontribusi BBPLK Bekasi terhadap penyediaan tenaga kerja terampil untuk mengisi pasar kerja melalui pelaksanaan program pelatihan yang link and match dengan kebutuhan industri sangat besar. Dari 1.312 peserta yang mengikuti uji kompetensi, 704 diantaranya memperoleh sertifikasi dari BBPLK Bekasi dan BNSP. Kemudian terdapat 1.130 peserta yang bekerja di Industri di wilayah Jabodetabek.
“Selain karena sudah kompeten, kami juga sudah menjalin jejaring dengan 100 perusahaan di Jabodetabek sehingga para alumni BBPLK Bekasi mudah terserap ke pasar kerja. Jadi kami tidak hanya melatih tetapi juga menempatkannya bekerja di industry,” kata Herman.
Terkait dengan system pendaftaran peserta pelatihan, Herman menyebutkan, masing masing pendaftar harus membuat akun sendiri. Kemudian mendaftar melalui sisnaker.go.id. Para pendaftar bebas memilih sesuai kejuruan yang diinginkan. Selanjutnya, pihak BBPLK akan memverifikasi dan mengirimkan jawaban lewat email pendaftar.
“Bila ada peserta yang belum paham menggunakan teknologi atau tidak memiliki kuota internet pada saat mau mendaftar maka calon peserta dapat mengunjungi BBPLK Bekasi untuk mendapatkan edukasi mengenai pendaftaran,” ujar Herman.
Kolaborasi
Sementara itu, Menaker Ida Fauziah dalam kunjunganya ke BBPLK Bekasi meminta agar seluruh BBPLK di daerah mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan stakeholder, khususnya kalangan usaha dan industry sebagai pengguna tenaga kerja
“Dengan adanya kolaborasi dan sinergi maka nantinya peserta lulusan pelatihan yang telah sesuai dengan kebutuhan industri akan lebih mudah terserap. Sehingga program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM bagi industry. Dengan kondisi seperti ini tentunya akan tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industry,” kata Ida pada acara pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di BBPLK Bekasi, Jawa Barat, Kamis, (18/2/2021).
Bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan, katanya, di antaranya mengenai informasi pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi kerja dan kualifikasi nasional, sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan keterampilan wirausaha, pengembangan training center di industry dan bahkan menjadi co-manage lembaga pelatihan.
Pembukaan PBK I ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BBPLK Bekasi dan 12 perusahaan untuk penempatan peserta pelatihan. Dua belas perusahaan itu terdiri dari PT. Berca Schindler, PT. Kekar Karya Indonesia; PT. Inti Ganda Perdana; PT Arnott's Indonesia; PT. Redioro Tunggal Raya; PT FEDERAL NITTAN INDUSTRIES; PT. CISINDO; PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia; PT. Indomarco Primatama Cabang Bekasi; PT. PNM Indonesia; PT. HEMPEL Indonesia; dan PT. Swadarma Duta Data. (R1)
