SEMARANG – Bantuan bagi warga terdampak tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus berdatangan dari berbagai pihak. Mulai dari lembaga pemerintah, pelaku usaha, organisasi kemasyarakatan, hingga komunitas turut menyalurkan bantuan untuk meringankan kondisi warga di lokasi bencana.
Bantuan yang diberikan meliputi bahan makanan, makanan instan, perlengkapan kebutuhan harian, pakaian, selimut, kasur lipat, hingga perlengkapan bayi dan lansia. Dukungan tersebut menjadi kebutuhan mendesak karena sebagian warga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi setelah longsor menerjang kawasan itu.
Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah, Tietha Ernawati Suwarto, turut menyalurkan bantuan untuk warga terdampak sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat Majenang. Legislator dari Daerah Pemilihan Jateng XI (Cilacap–Banyumas) itu mengirimkan beras, minyak goreng, gula, pakaian, sarung, kasur lipat, popok bayi, serta pembalut wanita. Bantuan dikirim sejak Sabtu (15/11/2025).

Sebagai putri daerah dan anak dari mantan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Tietha menyebut dirinya telah memahami betul kondisi geografis Cilacap yang memiliki banyak titik rawan bencana. Ia mengungkapkan bahwa sejak 2012 para pakar geodesi telah memetakan kawasan berisiko tinggi, mulai dari potensi tsunami di Cilacap Timur, gempa bumi di Cilacap Barat akibat patahan, hingga risiko longsor di Majenang.
Menurutnya, longsor di Majenang dipicu oleh kondisi geografis kawasan yang berada di bawah mata air berbentuk kubangan serta tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Ia menilai pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten telah bergerak cepat dalam penanganan bencana, namun upaya relokasi warga harus segera dilakukan.
Tietha meminta pemerintah mempercepat penyediaan hunian sementara untuk warga yang terdampak. Ia menyebut Gubernur telah menyiapkan lahan seluas 3,5 hektare sebagai lokasi relokasi, namun pembangunan hunian masih menunggu realisasi.
“Kebutuhan papan adalah yang paling penting. Warga tidak bisa terlalu lama berada di pengungsian karena akan timbul banyak kendala,” ujarnya.
Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Jateng itu juga menekankan pentingnya pendampingan trauma healing, terutama bagi anak-anak yang terdampak bencana. Menurutnya, langkah tersebut diperlukan untuk memulihkan kondisi psikologis warga pasca-kejadian.

