Vinkmag ad

Cak Imin Dorong LPDP Biayai Pendidikan Vokasi Lewat Regulasi Baru

Cak Imin Dorong LPDP Biayai Pendidikan Vokasi Lewat Regulasi Baru
Vinkmag ad

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, berharap cakupan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat diperluas untuk membiayai pendidikan vokasi. Ia menilai program vokasi semakin relevan dalam meningkatkan keterampilan lulusan sekolah serta memperkuat daya saing tenaga kerja nasional di pasar global.

Cak Imin mengungkapkan bahwa kementeriannya tengah menyiapkan rancangan peraturan (RPP) yang memungkinkan LPDP tidak hanya mendanai pendidikan sarjana, tetapi juga pelatihan dan program vokasi, termasuk untuk peserta yang ingin menempuh pendidikan di luar negeri. Menurutnya, perluasan cakupan ini penting dilakukan agar pendidikan vokasi mendapatkan dukungan pendanaan yang selama ini banyak terserap di jenjang akademik.

Ia mengakui bahwa penerapan beasiswa LPDP untuk program vokasi membutuhkan sejumlah penyesuaian dan regulasi baru. Tahap awal penyusunan RPP ini masih dalam proses pemantapan sistem, mekanisme, dan tata kelola agar perluasan pembiayaan dapat berjalan optimal.

Sebelumnya, Cak Imin juga mengikuti rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, untuk membahas masa depan pendidikan vokasi di Indonesia. Dalam rapat tersebut, disampaikan bahwa pengembangan vokasi membutuhkan kerja sama lintas kementerian dan lembaga. Salah satu opsi yang mengemuka adalah pembentukan badan khusus yang menangani sektor vokasi secara terintegrasi.

Cak Imin menilai pendekatan tersebut diperlukan agar koordinasi tidak hanya mengandalkan tim atau komite ad hoc, melainkan lembaga permanen yang fokus mengembangkan pendidikan vokasi dari hulu ke hilir.

Ketua Umum Partai Kebangkitan (PKB) itu menambahkan bahwa pendidikan vokasi harus mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global. Menurutnya, penguatan program vokasi merupakan kunci untuk meningkatkan keterampilan siswa dan mempercepat penyaluran lulusan ke dunia .

Ia menekankan perlunya upgrading skill, penguatan hubungan antara pendidikan formal dan kebutuhan kerja (link and match), serta keberlanjutan program vokasi sebagai bagian dari upaya pemerintah menyiapkan tenaga kerja unggul.

Melalui program SMK Go Global, pemerintah dikatakan juga mendorong penyelarasan kurikulum vokasi agar siswa memiliki kompetensi yang dibutuhkan pasar luar negeri tanpa harus mengikuti pelatihan tambahan. Dengan demikian, siswa lulusan sekolah kejuruan dan lembaga vokasi dapat langsung bersaing di berbagai sektor kerja internasional.

Read Previous

Corolla DX Masih Diburu Meski Berusia Lima Dekade

Read Next

Daftar 25 Aplikasi Terancam Diblokir Komdigi: Ada ChatGPT, Duolingo, hingga Wikipedia