Teheran/Doha – REAKSI NASIONAL – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mendesak negara-negara Islam untuk memutus hubungan dengan Israel menjelang KTT gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Doha, Qatar. Pertemuan tersebut digelar menyusul serangan Israel yang menargetkan petinggi Hamas di Doha beberapa waktu lalu.
“Ada kemungkinan negara-negara Islam memutus hubungan dengan rezim yang palsu ini dan mempertahankan persatuan serta kohesi semaksimal mungkin,” ujar Pezeshkian sebelum berangkat ke Doha, Senin (15/9), dikutip dari AFP.
Harapan Iran di KTT Doha
Pezeshkian menyampaikan harapannya agar pertemuan tingkat tinggi itu menghasilkan kesepakatan konkret mengenai langkah-langkah bersama terhadap Israel. Menurutnya, solidaritas negara-negara Islam sangat penting di tengah eskalasi konflik di Gaza dan kawasan.
Liga Arab dan OKI sendiri mengagendakan pertemuan ini untuk menyatukan sikap, menekan Israel, serta menanggapi serangan yang menewaskan enam orang di Doha meski pejabat Hamas yang menjadi sasaran utama dilaporkan selamat.
Draf Pernyataan Akhir Liga Arab–OKI
Dalam rancangan pernyataan akhir yang beredar, para pemimpin Arab dan Islam memperingatkan bahwa agresi Israel membahayakan proses normalisasi hubungan dengan negara-negara kawasan.
“Itu mengancam semua yang telah dicapai dalam upaya membangun hubungan normal dengan Israel, termasuk perjanjian yang ada dan yang akan datang,” bunyi draf tersebut.
Perjanjian Abraham (Abraham Accords) yang ditandatangani Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko pada 2020 disebut sebagai salah satu capaian yang kini berada dalam ancaman.
Kritik terhadap Israel dan Sekutunya
Dalam rancangan pernyataan itu juga disebutkan bahwa serangan terbaru, genosida, dan praktik pembersihan etnis di Gaza semakin merusak peluang perdamaian dan koeksistensi damai di kawasan.
Sementara itu, Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, menegaskan perlunya komunitas internasional bersikap tegas.
“Tiba saatnya bagi komunitas internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas segala kejahatan yang mereka lakukan,” ucapnya.
Latar Belakang
Israel bersama sekutunya, terutama Amerika Serikat, terus berupaya memperluas Abraham Accords sebagai jalan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab. Namun, eskalasi konflik dan serangan brutal Israel dinilai semakin mengikis prospek perdamaian.
Pertemuan di Doha akhir pekan ini akan menjadi sorotan, apakah negara-negara anggota Liga Arab dan OKI benar-benar akan mengambil langkah tegas memutus hubungan dengan Israel atau hanya sebatas pernyataan politik.